Jl. Mastrip, Desa Tanjung, Kec. Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur 62218

Witara, 06 Juni 2025 — Suasana penuh khidmat menyelimuti pelaksanaan Salat Idul Adha 1446 H yang digelar di Musholla An-Najah Perumahan Wisma Tanjung Raya (WITARA) Lamongan. Puluhan warga baik dewasa, ataupun anak-anak berbondong-bondong mengikuti suasana sholat ied yang digelar tahunan tersebut. Selain sebagai ritual ubudiah, sholat Ied menjadi momen penting dalam upaya mempererat silaturahim antar warga.

Dalam khutbahnya Saeful Anam menyampaikan inti materi bertemakan “Idul Qurban dan Nilai-Nilai yang Membangun Kerukunan Antar Sesama Manusia”. Pada awal khutbahnya, Saeful menekankan pentingnya menjaga tiga keseimbangan hubungan yang menjadi titik penting dalam kehidupan, yaitu hubungan manusia dengan Allah (Hablu Min Allah), hubungan sesama manusia (Hablu Min Al Nas), serta hubungan manusia dengan alam (Hablu min al ‘alam), hal ini menjadi dasar bahwa tidak akan sempurna keimanan dan ketakwaan hanya bermodal satu hubungan saja, karena ketiganya menjadi satu kesatuan yang harus dijalankan oleh manusia sebagai khalifah di muka bumi.

“Tanda seseorang sedang berada di jalan ketakwaan adalah memiliki hubungan baik dengan Allah, sesama manusia, dan alam. Tidak sempurna keimanan dan ketakwaan seseorang, apabila hanya menjaga hubungan baik dengan Allah saja, atau pada manusia saja, kemudian mengabaikan lingkungan. dan alam sekitar” tegas Saeful dalam isi khutbah tersebut.

Pesan lain yang disampaikan dalam khutbah pagi hari tadi antara lain; 1) ketakwaan dan ketaatan akan membuahkan hasil yang baik, meski keduanya sering bertolak belakang dengan keinginan pribadi manusia; 2) teladan Nabi Ibrahim dan keluarganya sarat akan nilai yang bisa dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari; 3) empat nilai besar yang dapat diimplementasikan dari peristiwa Nabi Ibrahim dan Hari Raya Haji, yaitu nilai ketaatan, nilai persaudaraan termasuk didalamnya persaudaraan seagama (ukhuwah Islamiyyah), persaudaraan sebangsa (ukhuwah wathaniyyah), dan persaudaraan kemanusiaan (ukhuwah basyariyyah), nilai kedisiplinan dan perjuangan, serta nilai syukur.

Khutbah yang menyentuh tersebut mendapat respons positif dari warga. Ketua Tamir, Bapak Triono, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya memperkuat ikatan sosial di tengah keberagaman warga perumahan witara.

“Kami ingin Idul Adha ini menjadi momentum untuk menumbuhkan rasa saling peduli, gotong royong, dan mempererat tali persaudaraan di lingkungan kita. Karena dengan persatuan, semua tantangan akan lebih mudah dihadapi bersama,” ujar Triono.

Selain salat dan khutbah, kegiatan juga dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban yang melibatkan partisipasi warga secara gotong royong. Daging kurban kemudian didistribusikan kepada warga perumahan. Usai mendisitribusikan daging, kegiatan ditutup dengan menyantap masakan dan hidangan yang sudah disajikan oleh Ibu-Ibu perumahan. Kegiatan penuh keakraban tersebut menjadi pandangan yang nyaman sebagai bentuk perjalanan kehidupan yang dinamis.

Momen ini menjadi simbol nyata bahwa semangat Idul Adha bisa menjadi jembatan penguat persaudaraan di tingkat lokal, sejalan dengan semangat Islam yang mengajarkan cinta kasih, solidaritas, dan kemanusiaan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 × two =